Jakarta – Perpustakaan dan literasi merupakan 2 (dua) hal yang tidak dapat dipisahkan dalam mendukung perguruan tinggi untuk mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Dalam rangka menyiapkan mahasiswa yang adaptif dengan perubahan sosial, budaya, dan ekonomi, sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat, khususnya di dunia industri dan dunia kerja (Iduka), perguruan tinggi sudah harus memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada mahasiswa untuk dapat menggali informasi, belajar, dan memeroleh pengalaman belajar, tidak hanya dari lingkup internal program studi atau institusi asal melainkan juga menjangkau lingkup eksternalnya. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan salah satu perwujudan dalam proses transformasi sistem pembelajaran baru yang diharapkan mampu memfasilitasi mahasiswa untuk dapat meningkatkan segala potensi dan kualitas diri yang dimiliki hingga menjadi pribadi yang unggul, kreatif, inovatif, dan kompetitif. Sejalan dengan visi Perpustakaan Nasional RI, “Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca Dengan Memberdayakan Perpustakaan”, Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi sebagai salah satu unit kerja di Perpustakaan Nasional RI yang mengemban amanat pembinaan dan pengembangan perpustakaan perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka menyusun Pedoman Kompetisi Ilmiah Implementasi Literasi Informasi dalam Mendukung Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Kegiatan FGD ini telah dilaksanakan pada Rabu-Kamis, 20-21 Desember 2022 di Hotel Harris Jakarta, melibatkan berbagai stakeholders terkait, baik unsur swasta maupun pemerintah.

Acara dimulai pada pukul 14.00 WIB, diawali dengan pembukaan oleh Zeinia Maulida sebagai MC, kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Mars Perpusnas” oleh seluruh peserta kegiatan. Selanjutnya adalah sambutan dari Drs. Nurcahyono, S.S., M.Si., sebagai Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi. Beliau menyampaikan pentingnya setiap perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia agar dapat menyelenggarakan perpustakaan sesuai dengan standar nasional perpustakaan (SNP). Dalam kesempatan yang sama juga disampaikan terkait materi FGD mengenai Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka di perguruan tinggi dan bagaimana peran perpustakaan dalam memfasilitasi sivitas akademika untuk menggali informasi penting yang relevan. Melalui program kompetisi ilmiah ini beliau berharap dapat mendorong mahasiswa untuk aktif dan produktif dalam menghasilkan produk barang dan jasa yang asas kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Narasumber pertama adalah Dewi Wulandari, selaku Koordinator Pembelajaran Ditjen. Pendidikan Tinggi Kemendikbud Dikti dengan pemaparan mengenai pengenalan program “Merdeka Belajar – Kampus Merdeka” meliputi pengertian kampus merdeka, tujuan, penjelasan keterkaitan satuan kredit semester (SKS), serta dampak dan manfaat yang diharapkan dengan adanya program MBKM.

Narasumber kedua adalah Hery Hermawanto, S.Km., M.Kes., selaku Ketua Tim Informasi & Humas Sekretariat Ditjen. Kementerian Kesehatan RI. Beliau menyampaikan mengenai transformasi kesehatan yang saat ini sedang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan serta berbagai program Politeknik Kesehatan (Poltekkes) untuk pengabdian masyarakat, salah satunya adalah mengoptimalkan peran mahasiswa tingkat akhir sebagai tenaga kesehatan tambahan sebagai solusi keterbatasan tenaga kesehatan (Nakes), khususnya di masa pandemi Covid19.

Narasumber ketiga adalah Prof. Dr. Nurhayati, M.A., selaku Guru Besar UIN Sumatera Utara. Beliau menyampaikan mengenai tujuan MBKM, yaitu agar mahasiswa memiliki kompetensi unggul yang bisa belajar di luar bidang studinya. Manfaat lainnya berkaitan dengan jaringan (networking)dengan orang-orang di luar dari bidang studinya, eksplorasi pengetahuan lebih 1 (satu) semester untuk menggali kemampuan dan menimba ilmu dari mitra yang berkualitas.

Narasumber keempat adalah Muhammad Juliarto, S.T., M.T., selaku akademisi dari Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI). Beliau menyampaikan peran Perpustakaan AKTI di dalam “Implementasi Literasi Informasi dalam Mendukung Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka” diantaranya meningkatkan minat baca mahasiswa AKTI, menyediakan sumber informasi bagi mahasiswa AKTI, sebagai tempat magang mahasiswa program MBKM, dan kedepannya bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI dalam rangka Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Beliau juga menyampaikan bahwa program ini sangatlah penting sebagai bekal para mahasiswa sebelum nantinya terjun langsung di dunia industri dan dunia kerja.

Setelah sesi pemaparan materi dari para narasumber, selanjutnya Bambang Supriyo Utomo, selaku praktisi perpustakaan bersama dengan Nurmaya Prahatmaja, S.Sos., M.A., dan Andri Yanto, S.Sos., M.I.Kom., selaku akademisi dari Universitas Padjadjaran memandu diskusi untuk merumuskan “Pedoman Kompetisi Ilmiah Implementasi Literasi Informasi dalam Mendukung Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka”. Dari diskusi ini disepakati “Studi Independen“ sebagai metode program dalam penyelenggaraan kegiatan kompetisi ilmiah tersebut. Pada diskusi ini juga dihasilkan tujuan dari program kegiatan berdasarkan mufakat bersama, yaitu: memberikan apresiasi kepada sivitas akademika dalam implementasi literasi informasi di perguruan tinggi, meningkatkan indeks literasi di perguruan tinggi, dan meningkatkan peran perpustakaan dan pustakawan perguruan tinggi dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama di dalam pengabdian kepada masyarakat.

Hari kedua, narasumber dan peserta melanjutkan diskusi dan menghasilkan beberapa poin penting dalam perumusan Pedoman Kompetisi Ilmiah Implementasi Literasi Informasi dalam Mendukung Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, diantaranya:

  1. Tujuan
  2. Luaran Kegiatan
  3. Peserta/ pihak yang terkait
  4. Mitra kerja
  5. Tahapan kegiatan
  6. Waktu kegiatan
  7. Komposisi Tim Juri
  8. Persyaratan Peserta

Dari berbagai pemikiran dan ide gagasan para narasumber dan peserta yang hadir pada FGD ini, maka terbentuklah Pedoman Kompetisi Ilmiah Implementasi Literasi Informasi dalam Mendukung Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Acara ditutup dengan penyerahan dokumen Pedoman Kompetisi Ilmiah Implementasi Literasi Informasi dalam Mendukung Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka oleh Bambang Supriyo Utomo, selaku perwakilan narasumber kepada Drs. Nurcahyono, S.S., M.Si., selaku Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan penyelenggaraan kegiatan Kompetisi Ilmiah Implementasi Literasi Informasi dalam Mendukung Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang pada akhirnya mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas dan berdaya saing di era globalisasi.

Reporter        : Noita Sari, S.Sos

Editor             : Siti Masitah, S.Sos

Fotografer     : Mohamad Iksan Fauzi